Penelitian yang dilakukan oleh Michael Gerber (seorang konsultan bisnis UKM) di Amerika dan Australia menemukan bahwa 96% bisnis kecil yang dimulai hari ini, gagal dalam waktu sepuluh tahun. Hal ini bukan rahasia. Bahkan Anda bisa menilai diri sendiri, dengan pengalaman pribadi Anda. Apakah Anda pernah memulai bisnis? Berapa lama bisnis Anda bertahan secara konsisten? Antara 2-5 tahun, atau 10 tahun…?
Apakah kenyataan ini akan diterima begitu saja, atau kita bisa mengalahkan mitos ini dengan berpikir lebih cermat? Apa yang dilakukan oleh pebisnis yang sukses mempertahankan bisnisnya sejak awal? Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Blue print
Kegagalan seorang arsitek adalah ketika memulai sebuah pembangunan rumah tanpa blueprint. Demikian pula dalam memulai sebuah bisnis. Banyak bisnis dimulai dengan ‘kecil-kecilan’ akhirnya sampai tua masih ‘kecil-kecilan’. Buatlah rancangan sederhana yang bisa menjawab: Siapa Anda? Apa yang Anda lakukan? Bagaimana Anda melakukannya? Siapa orang yang Anda layani? Mengapa Anda mau melakukan apa yang Anda lakukan?
Ada beragam jenis bisnis yang bisa Anda jalani, mulai dari restoran, restoran cepat saji, minimarket, barbershop & salon bahkan bisnis jasa lainnya, dan masih banyak lagi. Mana yang paling cocok untuk Anda? sesuai passion anda tentunya
Apapun bisnis yang ingin Anda geluti, Anda wajib melakukan riset pasar terlebih dahulu. Apalagi, jika Anda memulai bisnis dengan modal kecil.
Bisnis dengan modal kecil memang biasanya identik dengan usaha yang sederhana. Namun, bukan berarti keuntungan yang didapat juga sedikit, ya.
Dengan melakukan riset pasar, Anda akan lebih paham mengenai peluang usaha yang dibutuhkan masyarakat di sekitar, menentukan siapa pesaing bisnis Anda, juga mendapatkan referensi bagaimana mengelola bisnis di tengah rimbanya persaingan.
2. Lokasi yang tepat sasaran
Target market Anda menentukan dimana Anda akan menempatkan tempat usaha
Anda. Jika Anda menjual makanan, pastikan Anda berada di tengah-tengah
kerumunan orang yang kelaparan. Cari lokasi yang belum banyak saingan,
atau lihat tren yang sedang berlaku di pasar tersebut.
Pilihan lokasi antara lain: di rumah sendiri, mal, ruko, bandara, atau perkantoran. Ketahuilah berapa besar traffic target pasar Anda di lokasi tersebut. Jika Anda menjual jajanan untuk anak dengan harga murah, lokasi di dekat sekolah akan menambah kemungkinan penjualan Anda.
3. Quality standard
Apa standar kualitas yang akan Anda berikan? Harga rendah kualitas
tinggi, harga tinggi kualitas rendah, harga rendah kualitas rendah,
harga tinggi kualitas rendah? Mengapa kualitas ini penting? Saya
menemukan banyak sekali perusahaan yang tidak laku karena menurunkan
kualitas atau memiliki kualitas yang tidak konsisten.
Sebagai owner dan pemimpin, Anda wajib menentukan standar dan level kualitas produk Anda. Tujuannya sederhana, agar Anda bisa menyaring siapa customer ideal Anda.
4. Power Team player
Siapa orang yang tepat membantu Anda mendukung kesuksesan bisnis ini? Pilih karyawan yang tepat bukan hanya skill tapi karakter. Cari karakter yang positif lalu latih skill yang dibutuhkan. Sebanyak 80% pemilik bisnis pemula memulai bisnis dengan mengajak keluarga. Kenyataanya, tidak semua anggota keluarga bisa bersikap profesional, Sudah tentu Anda tidak akan dapat bekerja sendirian, yang diperlukan adalah sebuah tim kerja. Carilah orang yang dapat bekerjasama dengan baik agar dapat berkontribusi untuk kemajuan bisnis Anda. Pastikan mereka adalah orang-orang yang solid dan mengerti mengenai visi misi perusahaan Anda sejak awal bergabung.
5. Training and coaching
Apa pelatihan yang harus dipersiapkan? Sebuah bisnis wajib memiliki
konsistensi dalam melatih individu yang bersatu mendukung suksesnya
bisnis Anda. Pelatihan ini bisa dibagi menjadi beberapa kategori:
– Mindset atau pola berpikir,
– Values training, untuk menyelaraskan corporate value,
– Skill training, untuk melatih skill yang spesifik,
– Coaching, untuk memantau progress setiap kepala divisi.
6. Cost control
Bagian ini sering kali menjadi musuh departemen bisnis, mengingat biaya
yang sangat mudah membengkak termasuk biaya-biaya yang tidak berhubungan
dengan penjualan. Untuk itu, sejak awal, jangan ragu untuk mengetatkan
biaya. Jika tidak menghasilkan laba, jangan keluarkan biaya.
7. Sales and marketing
Saya menaruh sales and marketing di poin terakhir. Tujuannya agar Anda
mengingat dengan sungguh-sungguh, bahwa bisnis tidak pernah tumbuh hebat
tanpa kekuatan sales and marketing. Jika cost control digunakan untuk
menghentikan biaya yang tidak berhubungan dengan laba, maka sales and
marketing adalah biaya yang tidak pernah boleh dihentikan.
Buatlah marketing plan secara detail. Lakukan media research, beriklanlah di tempat yang memiliki banyak pembaca yang sesuai dengan target market Anda. Jangan berhenti mencoba untuk menemukan cara terbaik menggaet pasar. Gunakan cara gerilya, atau open war dengan penyesuaian budget.
8. Fokus Terhadap Satu Produk
Awal membuka bisnis biasanya banyak hal yang ingin dipasarkan dengan tujuan mendapatkan keuntungan lebih dengan cepat. Padahal semua butuh proses dan tidak ada yang instan. Untuk itu, saat Anda memulai bisnis usahakan fokus terhadap satu produk saja yang ingin dipasarkan. Jika produk yang pertama laris dipasaran, Anda boleh mencoba memasarkan produk berikutnya dengan harapan mendapat hasil yang sama seperti sebelumnya.
9. Problem Solving Product
Produk yang Anda produksi juga harus memenuhi konsep problem solving, karena konsumen biasanya hanya ingin membeli suatu produk sesuai dengan permasalahannya atau yang dibutuhkan. Lebih tepatnya, produk yang diinginkan konsumen adalah yang dapat menjawab permasalahan mereka. Mulai dari sinilah produk Anda dapat bekerja dan tepat di hati konsumen.
10. Membuat Desain yang Bagus
Umumnya, mayoritas konsumen akan memfokuskan perhatian pada desain yang bagus. Bukan hanya tampilan produknya saja, tetapi juga keistimewaan dari desain dan cara desain itu bekerja kepada konsumen. Maka, untuk memulai bisnis Anda dapat menginvestasikan tenaga, dana, dan inovasi untuk membuat desain yang bagus dan menarik konsumen.
Desain yang bagus ini tidak selalu dipromosikan secara online saja, melainkan juga secara offline. Cara yang digunakan untuk promosi offline adalah menggunakan cetak brosur yang dapat memberikan banyak informasi kepada konsumen mengenai produk usaha Anda. Pastikan desain produk dan bisnis Anda tercetak sempurna pada bahan berkualitas, agar desain sesuai dengan keinginan.
11. Hindari Hal Terburu-buru
Mayoritas orang yang memulai bisnis baru, ingin dengan cepat produknya dipasarkan agar mendapatkan laba dengan instan. Sebaiknya, jangan terburu-buru mengambil langkah untuk memasarkan produk agar Anda dapat mencoba terlebih dahulu produk sebelum memasarkannya. Nah, pada saat seperti ini banyaklah mencoba, ada kalanya trial and error berkali-kali agar mendapatkan hasil yang tepat untuk produk dan sesuai keinginan konsumen.
12. Menguasai Konsep Bisnis Anda
Sebagai enterprenuer/pebisnis Anda harus menguasai konsep bisnis yang akan dijalankan. Pastikan Anda memiliki wawasan luas tentang konsep bisnis Anda, siapa saja saingannya, kendala apa saja dari konsep ini, dan seberapa berpengaruhnya produk Anda bagi konsumen. Menguasai konsep bisnis sangatlah diperlukan ketika Anda memberikan penjelasan kepada investor atau klien yang ingin bekerjasama.
Sebelum bertemu dengan investor atau klien pastikan Anda sudah mempersiapkan beberapa hal penting seperti membawa beberapa berkas, dan yang terpenting adalah mempersiapkan kartu nama sebagai bekal menjalankan strategi bisnis. Buatlah kartu nama dengan desain yang menarik dan berkesan, agar usaha dan nama Anda selalu diingat oleh lawan bicara.
13. Lakukan Promosi Lewat Media Sosial atau komunitas offline
Apabila Anda tidak memiliki budget lebih untuk memasang iklan di billboard, banner, atau media iklan lain yang harganya cukup menguras kantong, mengapa tidak memanfaatkan media sosial?
Media sosial menjadi salah satu media ampuh dalam memasarkan produk Anda. Sebagai contoh, Anda baru saja membuka bisnis kopi di bilangan Jakarta Selatan, yang notabene ada banyak pesaingnya.
Nah, bagaimana Anda bisa menggaet banyak pelanggan untuk datang ke kedai Anda? Untuk itu, manfaatkanlah media sosial untuk mempromosikan bisnis Anda. Misalnya, mengunggah foto-foto produk minuman yang dijual, foto kedai atau barista, pemberitahuan promo, dsb.
Jangan lupa, Anda juga bisa mengoptimalkan Instagram/Facebook Ads untuk menarik pelanggan baru, lho!
Langkah terakhir:
Terkadang dalam ajaran agama, kita diajarkan untuk berbagi, dalam hal ini sedekah “JURUS UTAMA” bagi seorang hamba manusia, agar mendapat Berkah dari ALLAH dan tentunya sebagai jalan bagi seorang hamba juga melipat gandakan yang mereka bagikan, dengan harapan agar bisa berlipat ganda balasannya baik didunia atau di akherat nanti
Hal selanjutnya, ACTION, JUST DO IT! Tanpa tindakan nyata, bisnis Anda hanya angan-angan belaka. Semoga bisnis baru Anda mendatangkan kebahagiaan, semangat, dan harapan baru bagi Anda dan keluarga. Indonesia membutuhkan entrepreneurs, mulailah usaha dimulai dari mengisi pikiran Anda dengan pengetahuan yang benar dan positif. Cari teman, mentor, atau para pebisnis yang sudah memulai lebih dahulu dari Anda. Anda bisa belajar dari kegagalan dan kesuksesan mereka.
Semoga berkah sukses sahabat.
Source : dari beberapa artikel dan di re-edit bang fuad
Discussion about this post